Siapa yang sedang belajar Bahasa Jawa? Dalam berbicara menggunakan Bahasa Jawa, kita akan menemukan berbagai tingkatan bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi dan hubungan sosial antara pembicara. Pada artikel ini, kita akan mengenal beberapa tingkatan Bahasa Jawa beserta contohnya.
Ngoko
Tingkatan pertama yang akan dibahas adalah “Ngoko” atau yang sering disebut juga sebagai bahasa kasar. Ngoko digunakan dalam situasi yang santai, biasanya di antara teman sebaya atau orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab. Berikut contohnya:
“Aku arep mangan bakso iki.”
“Saya ingin makan bakso ini.”
Krama Madya
Tingkatan kedua adalah “Madya” atau bahasa biasa. Ini adalah tingkatan yang paling umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Madya digunakan di antara teman-teman, saudara, atau orang yang memiliki hubungan yang cukup akrab. Ini contohnya:
“Aku pengin mangan bakso iki.”
“Saya ingin makan bakso ini.”
Krama Alus
Tingkatan ketiga adalah “Krama” atau bahasa hormat. Krama digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, atasan, atau dalam situasi formal seperti di kantor atau acara resmi. Contohnya:
“Gusti, sami mangan bakso iki?”
“Tuan, apakah semuanya ingin makan bakso ini?”
Krama Inggil
Tingkatan terakhir adalah “Krama Inggil” atau bahasa sangat hormat. Ini adalah tingkatan tertinggi dan digunakan ketika berbicara dengan orang yang sangat dihormati, seperti tokoh agama atau sesepuh desa hingga orang tua. Contohnya sebagai berikut:
“Gusti, sami sumangga mangan bakso iki?”
“Tuan, mohon kiranya semua bersedia untuk makan bakso ini?”
Oh iya, penggunaan tingkatan bahasa ini adalah bagian penting dalam budaya Bahasa Jawa. Jangan sampai kamu salah menggunakan tingkatan bahasa, karena bisa dianggap kurang sopan atau tidak hormat. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks dan lawan bicara kita ketika berbicara dalam Bahasa Jawa.
Dengan mengenal tingkatan bahasa dalam Bahasa Jawa, kamu akan dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan menghormati norma sosial dalam budaya Jawa. Selamat belajar dan berbicara dalam Bahasa Jawa yang sopan serta benar!
Di era digital seperti sekarang ini dengan maraknya aplikasi Android dan semisalnya, banyak sekali media pembelajaran yang dirancang untuk semakin memudahkan saat ingin belajar sesuatu. Termasuk diantaranya adalah belajar bahasa Jawa. Selain itu, belajar juga akan semakin menyenangkan. Kenapa? Sebab belajar tidak ada bedanya dengan bermain. Metode pembelajaran seperti ini tentu saja sangat cocok jika diaplikasikan untuk anak usia dini. Sebab kecenderungan bermainnya lebih besar dari pada belajar dengan serius. Tapi tidak menutup kemungkinan sangat cocok juga jika diaplikasikan ke orang dewasa.
Kenapa? Sebab meskipun secara usia sudah dewasa, jika disuruh belajar dengan serius tanpa ada selingan hiburan juga kebanyakan tidak akan bertahan lama. Berbeda jika belajar dikonsep dengan cara yang berbeda seperti ini.
Contohnya saja belajar bahasa Jawa dengan menggunakan aplikasi perangkat mobile berbasis Android ini. Sebuah metode baru yang dijamin akan lebih mudah dan menyenangkan saat belajar bahasa Jawa. Sebab kebanyakan aplikasi tersebut berbasis game.
Kamus Lan Tahun Jawa
Game yang satu ini berisi kamus bahasa Jawa Indonesia dan cara membaca tahun Jawa. Pada game tersebut juga terdapat simulasi dan soal tes. Nantinya pada akhir tes akan diketahui nilai yang berhasil Anda peroleh.
Media Pembelajaran Bahasa Jawa untuk SD
Media ini memang sengaja dibuat untuk membuat siswa SD (Sekolah Dasar) lebih mudah saat belajar bahasa Jawa. Dalam media ini terdapat 4 konten yang bisa Anda nikmati, seperti:
1. Unggah-ungguh Basa
Di dalam konten bernama unggah-ungguh basa ini berisi pacelathon basa ngoko dan basa kramanya, sehingga akan lebih memudahkan pada siswa memahami bagaimana cara menggunakan basa krama yang benar sehingga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, di dalamnya juga terdapat kamus unggah-ungguh bahasa Jawa.
2. Aksara Jawa
Dengan adanya konten seperti ini, siswa bisa lebih mudah belajar aksara Jawa serta bagaimana cara membaca dan menulisnya.
3. Wayang
Konten ketiga ini berisikan materi mayang Punokawan dan Pandhawa Lima disertai dengan gambar dan penjelasannya.
4. Lagu Dolanan
Untuk konten yang terakhir ini berisikan hiburan, dimana para siswa bisa mendengarkan beberapa lagu dolanan dari Jawa Tengah.
Aksar Jawa
Aplikasi yang diberi nama Aksara Jawa ini bisa digunakan untuk semua kalangan, baik anak-anak, ramaja, hingga orang dewasa. Selain itu, aplikasi belajar bahasa Jawa yang satu ini juga dilengkapi dengan berbagai macam materi serta avaluasi-evaluasi yang terbilang cukup lengkap.
Pendekar Aksara Jawa
Aplikasi belajar Bahasa Jawa berikutnya dibuat dalam bentuk game edukasi. Sebuah aplikasi pembelajaran aksara Jawa yang memiliki fitur tutorial, game, dan petunjuk. Untuk tutorial, digunakan mempelajari apa saja aksara jawa yang ada. Kemdian untuk game, digunakan untuk hiburan sekaligus tantangan menghafal aksara-aksara Jawa. Dan, petunjuk digunakan untuk melihat seperti apa tata cara bermain dalam fitur geme yang satu ini.
Haname Belajar Akasara Jawa
Aplikasi ini berisikan seorang tokoh bernama Haname yang akan membantu Anda belajar bahasa Jawa hingga pintar. Selain itu, di dalam aplikasi ini terdapat beragam fitur menarik yang akan membuat belajar bahasa Jawa menjadi semakin mudah dan tidak membosankan.
Translator Jawa
Sebuah aplikasi layanan terjemahan online Bahasa Indonesia ke Bahasa Jawa dan sebaliknya yang menggunakan unggah-ungguh bahasa Jawa. Untuk bahasa yang didukung adalah bahasa Jawa, Ngoko, Krama, dan Krama Inggil.
Kemudian terkait dengan fitur apa saja yang dimiliki oleh aplikasi Translator Jawa ini adalah sebagai berikut:
1. Terjemahan dari Indonesia ke Ngoko dan sebaliknya
2. Terjemahan dari Indonesia ke Krama dan sebaliknya
3. Terjemahan dari Indonesia ke Krama Inggil dan sebaliknya
4. Pencarian kata atau kamus
5. Dan tombol salin hasil terjemahan.
Game Suraja (Susunan Aksara Jawa)
Aplikasi belajar bahasa Jawa berbentuk game selanjutnya bernama Game Suraja. Game ini diperuntukkan untuk siswa SD. Game ini berisikan cara mengimplementasikan cara penyusunan aksara Jawa. Selain itu juga terdapat fasilitas yang disediakan dalam media ini, seperti:
1. Disesuaikan dengan kebutuhan belajar
2. Bisa diimplementasikan di kelas
3. Pengenalan aksara Jawa
4. Pengenalan angka Jawa
5. Cerita tentang aksara Jawa
6. Pengenalan vocal Jawa
7. Poin disetiap pembelajaran
8. Dan bebagai level yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
Kamusku: Jawa (Indonesia)
Aplikasi ini berbentuk kamus digital Indonesia – Jawa offline. Aplikasi ini bersikikan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan sebaliknya.
Belajar Bahasa Jawa
Aplikasi belajar bahasa Jawa yang satu ini bisa dipergunakan sebagai kamus sederhana untuk menterjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Baik ke Jawa Ngoko, Krama, hingga Krama Inggil. Apliaksi ini berisikan kosakata sehari-hari yang sering digunakan untuk komunikasi.
Bagi Anda yang baru pertama kali belajar bahasa Jawa, mungkin aplikasi yang satu ini bisa sangat membantu. Terlebih lagi jika Anda ingin mencoba berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa untuk pertama kalinya.
Pepak Belajar Basa Jawa
Pepak Belajar Basa Jawa ini merupakan kamus belajar bahasa Jawa yang berisi konten edukatif mengenai materi dalam bahasa Jawa. Aplikasi ini berisi kosakata, Aksara Jawa dan jenisnya, hingga berbagai istilah-istilah dalam bahasa Jawa.
Pepak Basa Jawa juga didesain dengan tampilan yang edukatif sehingga akan lebih memotovasi anak-anak usia dasar saat belajar Bahasa Jawa. Dan pastinya bisa membuat anak-anak tidak cepat bosan.
Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis digital semacam ini, kemungkinan besar belajar bahasa Jawa akan semakin mudah lagi. Dan, yang terpenting sebenarnya adalah belajar tidak menjadi kegiatan yang membosankan.
Perkembangan bahasa Jawa sangatlah baik dui masa lampau. Menguasai bahasa ini bisa memberikan keuntungan. Karena bahasa ini memiliki banyak penutur di tanah air. Meskipun tergolong sebagai bahasa daerah, nyatanya bahasa ini lebih sering digunakan. Bukan hanya di tempat asalnya saja, tapi di berbagai pelosok negeri. Menariknya lagi, bahasa ini juga mulai dipelajari oleh masyarakat asing.
Mempelajarinya juga tidaklah sulit. Seseorang akan dengan mudah untuk memperoleh beberapa sumber yang bisa digunakan untuk mempelajari bahasa ini. Makanya, orang lain yang matang dengan bahasa lain akan dengan mudah menguasai bahasa ini.
Sekilas Mengenal Bahasa Jawa
Bahasa jawa adalah salah satu bahasa daerah yang dituturkan di pulau Jawa. Terhitung, penuturnya ada di Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sementara untuk di Jawa Barat, bahasa ini hanya sebagian kecil yang menuturkannya.
Kenapa bisa begitu? Karena Jawa Barat ditinggali oleh berbagai etnis. Diantara yang menempatinya adalah etnis Sunda. Tentu saja, bahasa yang paling sering diengar adalah bahasa tersebut.
Yang tak kalah penting, bahasa pemersatu bahasa Indonesia akan lebih sering didengar. Secara, di kawasan ini merupakan pusat pemerintahan Indonesia.
Walaupun begitu, sejumlah masyarakat yang tinggal di Jawa Barat juga ada yang bertutur dengan bahasa Jawa. Bahasa ini digunakan untuk berkomunikasi di tiap harinya. Terlebih etnis Jawa yang telah atau baru saja datang ke kawasan tersebut.
Perlu diingat bahwa jumlah penduduk dari tanah Jawa sangatlah besar. Sebagian besar masyarakatnya meninggalkan kampung halamannya untuk bekerja di luar kota. Bahkan sampai pergi ke luar jawa ataupun luar negeri. Banyaknya masyarakat jawa yang pergi, lantas orang-orang dengan kekerabatan yang sama kadang membentuk sebuah komunitas. Komunitas inilah yang membuat bahasa ini sering dituturkan. Akibatnya, bahasa ini mulai menyebar luas.
Khusus di bagian luar jawa seperti Sumatera, Sulawesi, Irian Jaya dan lain sebagainya juga ditempati oleh masyarakat jawa. Terutama ketika ada kebijakan pemerintah untuk mengirim sejumlah masyarakat jawa ke kaawasan tersebut.
Program yang dimaksud adalah program transmigrasi. Dari sinilah orang-orang jawa yang dikirim membuat komunitas jawa. Dari komunitas inilah, bahasa yang digunakan jelas bahasa asalnya. Dan semakin lama, bahasa ini terus dikenal luas oleh anak cucu mereka.
Menariknya lagi, komunitas ini tidak hanya ada di luar jawa saja. Melainkan tersebar luas di mancanegara. Mulai dari Malaysia, Perancis, bahkan Belanda dengan Suriname yang dikenal dengan penduduknya yang berasal dari suku jawa asli.
Tata Bahasa Bahasa Jawa
Bicara mengenai tata bahasanya, bahasa jawa ini merupakan bahasa yang mengedapankan sisi sopan dan tidak. Ada tingkatan dalam penggunaan bahasa tersebut. Diantaranya adalah tingkatan bahasa ngoko, madya dan krama.
1. Tingkatan Bahasa Ngoko Jawa
Tingkatan bahasa yang satu ini bisa dibilang sebagai tingkatan paling bawah. Seseorang yang harusnya menggunakan bahasa ini adalah mereka yang memiliki status sosial tinggi pada seseorang dengan strata berada di bawahnya.
Contohnya adalah orang tua yang berbicara dengan anaknya. Bahasa ngoko ini sangatlah lazim digunakan. Sementara anak-anak seharusnya tidak berbicara dengan bahasa ini bila berkomunikasi dengan orang tua.
Kenapa? Karena cara berbicara ini dianggap tidak sopan. Artinya, tidak ada kesan menghormati lawan bicaranya.
Biasanya, tingkatan bahasa ini juga digunakan oleh orang-orang untuk berkomunikasi dalam dunia pergaulan. Terutama meraka yang sudah menjalin pertemanan biasa. Artinya, ini adalah bahasa lazim untuk bahasa pergaulan dengan sesam teman.
2. Tingkatan Bahasa Jawa Madya
Tingkatan bahasa yang kedua ini disebut dengan madya. Ini merupakan tingkatan bahasa yang memadukan antara bahasa jawa kasar dan bahasa jawa alus/krama. Penggunaannya juga lebih sering dibandingkan dengan bahasa ngoko.
Penggunaannya akan lebih sering, dan ini dianggap sebagai bahasa yang lebih baik ketimbang ngoko. Karena ada sifat unggah-ungguh atau saling menghormati pada orang yang diajak bicara.
Bahasa ini bisa digunakan oleh orang yang baru berkenalan, bisa juga orang yang sudah sangat kental persahabatan atau persaudaraannya. Makanya, cara yang terbaik untuk berbicara bahasa ini adalah dengan memanfaatkan tingkatan bahasa yang kedua.
3. Tingkatan Bahasa Jawa Krama
Untuk yang ketiga adalah bahasa krama. Bahasa ini tingkatannya paling tinggi. Biasanya digunakan oleh orang yang lebih muda pada orang yang lebih tua maupun orang yang dihormati.
Penggunaannya jauh lebih sopan dan formal. Seseorang akan sangat pantas menggunakan bahasa ini bila berbicara dengan kyai, orang yang dituakan dan orang yang memiliki pengaruh di daerah tersebut.
Namun bila digunakan untuk berbicara keseharian dengan teman, nampaknya tingkatan bahasa ini tidak selalu digunakan. Karena tingkatan bahasa ini kurang pas untuk dunia pergaulan meskipun sangatlah bagus.
Tantangan Yang Dihadapi Pemerintah Seputar Bahasa Jawa
Tidak diragukan lagi jika bahasa jawa merupakan bahasa paling kuat di masa lalu. Pengaruhnya masih bisa dirasakan sampai saat ini. Karena memang kerajaaan masa lampau menanamkan bahasa ini pada setiap masyarakat.
Seiring dengan perkembangan jaman, bahasa jawa yang semula menjadi bahasa komunikasi semakin lama semakin menurun penggunaannya. Terlebih ketika masa pemerintahan republik Indonesia. Khususnya di era orde baru.
Sampai saat ini, bahasa ini juga mulai terpinggirkan. Pengajaran bahasa tersebut di sebuah instansi pendidikan tidak lagi digalakkan. Padahal bahasa ini merupakan bahasa yang sangat kuat akan sejarahnya.
Terdapat banyak karya sastra dan keilmuan yang ditulis dengan bahasa jawa ini. Namun karena pengaruh bahasa lain dan adanya kebijakan untuk menggunakan bahasa lainnya, maka bahasa ini agaknya mengalami penurunan.
Ketika bahasa ini mulai tidak diajarkan di sebuah instansi pendidikan, dikhawatirkan banyak anak bangsa yang tidak mengenal sejarah bumi nusantara masa lampau. Ini sudah terlihat dengan tidak banyak yang mampu membaca karangan yang dituliskan dengan aksara jawa. Jadi, jika tidak ingin kehilangan jati dirinya, ada baiknya bahasa jawa kembali dipelajari dan diajarkan dengan tekun di dunia pendidikan.
Bahasa Ngapak sendiri adalah bagian dari Bahasa Jawa. Cara melafalkannya saja yang sedikit berbeda. Sama seperti saat kamu belajar bahasa Inggris di tempat les bahasa Inggris di Surabaya atau kota lainnya, pelafalan atau aksennya bisa berbeda-beda.
Bahasa Ngapak sendiri mayoritas dituturkan oleh masyarakat Banjarnegara, Cilacap, Purwokerto dan Purbalingga Jawa Tengah. Pelafalan yang berbeda inilah yang memberikan ciri khas dari bahasa tersebut. Nah, bagaimana cara mempelajari bahasa tersebut?
Cara Mempelajari Bahasa Ngapak
Image Source: budayajawa[dot]idBahasa Ngapak ini bisa dikatakan sebagai bahasa daerah dengan keunikan sendiri. Keunikannya memberikan warna tersendiri dalam sebuah bahasa. Oleh karenanya, banyak yang tertarik untuk mempelajarinya.
Bagi yang tertarik untuk mempelajarinya, ada beberapa kiat khusus yang bisa kamu gunakan. Apa saja kiatnya? Ini dia!
– Masuk ke komunitas ngapak
– Belajar kosakata-kosakata yang sering digunakan
– Cari percakapan menggunakan Bahasa Jawa Ngapak
– Rekam percakapan melalui audio
– Praktek secara langsung dengan penuturnya
Hal Yang Perlu Dipahami Agar Fasih Menggunakan Bahasa Ngapak
Saat belajar Bahasa Ngapak, pemahaman tentang bagaimana cara melafalkan akan sangat penting. Ini menjadi dasar utama jika ingin mahir berbahasa tersebut. Beriku ini adalah cara melafalkan kata dengan huruf-huruf tertentu:
Kata yang terdapat huruf K perlu dirubah menjadi Q
Bagi kamu yang menemukan kata-kata yang terdapat huruf K di dalamnya, maka pelafalannya huruf tersebut menjadi Q. Ini berlaku bila huruf tersebut diawali oleh huruf vocal.
Contohnya adalah delebokna (dimasukkan). Pengucapannya akan menjadi deleboqno. Pengucapan ini hampir untuk semua kata yang memiliki huruf K dan diawali oleh huruf vocal.
Namun ada beberapa kata yang kadang huruf K dilafalkan menjadi huruf G. Ini biasanya digunakan untuk huruf terakhir dari sebuah kata. Contohnya kata warek (kenyang) menjadi wareg.
Gunakan imbuhan koh, li, be, si dan lah
Imbuhan ini biasanya disisipkan dalam sebuah kalimat. Baik itu kalimat pernyataan ataupun kalimat pertanyaan. Tujuannya adalah untuk memperkuat maknanya.
Contohnya adalah anu piwe si kuwe? Sebenarnya kenapa kamu?
Panjangkan kata terakhir dari sebuah pertanyaan/pernyataan
Memanjangkan kata akhiran ini fungsinya untuk mempertegas saja. Dan tidak semua kalimat bisa dipanjangkan seperti itu. Hanya saja, kebanyakan cara ini digunakan dalam sebuah kalimat pertanyaan dan jawabannya.
Contohnya adalah koe arep mangan oraa? (kamu mau makan tidak?), iyaa (ya).
Kosakata Harian Dari Bahasa Ngapak
Image Source: arjunawedabatik[dot]co[dot]idKosakata adalah bagian terpenting dalam bahasa. Kosakata ini setidaknya bisa memberikan bekal kecil untuk membantu dalam memperlancar kebahasaan. Terutama Bahasa Ngapak ini. Diantaranya adalah sebagai berikut.
Bahasa Ngapak
Artinya
Inyong
Saya
Koe
Kamu
Acan
Belum sama sekali
Aja
Jangan
Amba
Luas
Aran
Nama
Amben
Tempat tidur
Arip
Ngantuk
Anjog
Sampai
Lara
Sakit
Aseng
Mengajak
Aweh
Memberi
Ayuh/mayuh
Ayo
Babar pisan
Sama sekali
Bae
Saja
Bakul
Penjual
Bandem
Melempar
Babaran
Melahirkan
Batir
Teman
Batur
Pembantu
Bawon
Bagian
Bebeh
Malas
Kiye
Nih
Nembe
Baru akan
Wis gutul ngendi
Sudah sampai mana
Cablak
Suka ngomong
Cebrik
Becek
Ciblon
Mandi
Dablongan
Guyonan
Dhewek
Sendiri
Dikep
Menangkap
Mengko dingin/dipit/disit
Nanti dulu
Ndopok
Ngegosip
Egin
Masih
Enggane
Seandainya
Entong
Habis
Enggal
Sebentar lagi
Gagean
Cepetan
Pereg
Dekat
Gelis
Cepat
Gela
Kesel
Gembelengan
Sombong
Gili
Jalan
Gotak
Nyeletuk
Goroh
Bohong
Grabag-grubug
Tergesa-gesa
Gujih
Cerewet
Ujug-ujug
Tiba-tiba
Jukut
Mengambil
Jorogna
Mendorong
Ka
Kok
Kanca
Teman
Karus
Terlanjur
Itulah beberapa kosataka yang biasa digunakan sehari-hari. Tata bahasa dan strukturnya yang tak jauh berbeda dari bahasa Indonesia dijamin membuat kamu cepat bisa. Selamat mencoba!
Bahasa Tengger atau yang sering dikenal juga dengan bahasa Jawa Tengger merupakan bahasa keseharian dari suku Tengger yang menempati kawasan pengunungan Bromo-Tengger-Semeru. Bahasa ini cukup unik dan menarik loh, penulis melihatnya dari salah satu teman penulis saat kursus bahasa inggris di Yogyakarta yang adalah orang asli suku Tengger.
Yang membuat unik dan menarik di sini adalah bahasa Tengger ini juga termasuk dalam bahasa Jawa, lalu apa ya yang membedakan bahasa Jawa Tengger ini dengan bahasa Jawa pada umumnya?
Hal semacam ini penting untuk diperhatikan terlebih lagi bagi kamu yang ada niatan untuk belajar bahasa Tengger ini. Sebab dengan mengetahui hal ini, kamu bisa sangat terbantu untuk cepat menguasai bahasa Tengger itu sendiri.
Sekilas Tentang Bahasa Tengger
Image Source: yukepo
Image Source: destinasi-indonesia[dot]com
Image Source: sindonews[dot]com
Berbicara mengenai bahasa tengger, salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia ini secara linguistik sebenarnya masuk di dalam rumpun bahasa Jawa yang masuk dalam cabang bahasa Formosa atau Paiwanik yang berasal dari rumpun bahasa Austronesia.
Dan banyak yang beranggapan jika bahasa Tengger atau yang dikenal juga dengan bahasa Jawa Tengger ini merupakan turunan dari bahasa Kawi. Yang menarik dari bahasa asli suku Tengger ini adalah masih banyak mempertahankan kalimat-kalimat kuno yang umumnya sudah tidak dipergunakan lagi dalam bahasa Jawa modern seperti sekarang ini.
Belajar Dialek Bahasa Tengger
Dalam mempelajari sebuah bahasa, salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah mempelajari dialek dari bahasa Tersebut. Apalagi ketika kamu belajar bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Kenapa demikian, sebab setiap bahasa daerah yang ada di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda. Termasuk diantaranya adalah dalam hal dialeknya. Lalu seperti apa ya dialek bahasa Jawa Tengger ini?
Meskipun bahasa Tengger masih tergolong dalam bahasa Jawa, tapi antara bahasa Jawa Tengger dengan bahasa Jawa pada umumnya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Diantaranya adalah sebagai berikut ini:
Cara pengucapan/pelafalan
Jika didalam bahasa Jawa baku, kata dara dilafalkan menjadi doro, sada menjadi sodo, lima menjadi limo, namun untuk dialek bahasa Tengger, jika tulisannya /a/ tetap dibaca /a/. Jadi tidak berubah menjadi /o/. Misalnya saja seperti kata duda, cara membacanya tetap duda, tidak berubah menjadi dudo.
Bentuk kata ulang
Di dalam bahasa Jawa baku, seringnya bentuk kata ulang akan selalu diulang, contohnya saja seperti leyeh-leyeh, mlaku-mlaku, mangan-mangan, dan lain-lain. Namun untuk bahasa Tengger, kata ulang seperti itu cukup hanya diulang pada bagian depannya saja, misalnya saja seperti leyeh-leyeh menjadi leleyeh, mlaku-mlaku menjadi memlaku, mangan-mangan menjadi memangan.
Selain itu, di dalam bahasa Tengger juga terdapat banyak kata yang secara arti berbeda dengan bahasa Jawa. Misalnya saja seperti beberapa kata yang ada di bawah ini:
Bahasa Tengger
Bahasa Jawa
Bahasa Indonesia
Ampuh
Hebat, sakti
Bisa
Jare
Katanya
Bagaimana
Mari
Sembuh
Selesai
Kate
Ayam kate
Akan
Rajut
Net, jaring
Kaos
Paran
Kemana
Apa
Selain terdapat perbedaan makna antara bahasa Tengger dengan bahasa Jawa baku, terdapat juga beberapa istilah yang tidak terdapat di dalam bahasa Jawa baku, misalnya saja seperti aron (nasi jagung), sudang (bumbung panjang), tamping (sesaji), capil (topi), cepel (cowok), dan lain sebagainya.
Jadi intinya adalah meskipun sebenarnya tergolong sebagai bahasa Jawa, tapi tenyata banyak sekali perbedaan diantara keduanya. Hal ini, karena bahasa Jawa Tengger ini merupakan turunan dari bahasa Kawi.
Tetapi meskipun demikian, mempelajari bahasa Tengger bukanlah hal yang sulit. Apalagi jika kamu merupakan orang Jawa yang dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa Jawa. Dijamin tidak butuh waktu lama kamu pasti sudah bisa menguasai bahasa Jawa Tengger ini.